Liburan memang hal yang sangat menyenangkan. Setiap kali liburan hati dan pikiran manusia selalu saja tenang walaupun selanjutnya otak akan merasa bingung karena saldo di ATM sudah harus segera diisi. Kendati demikian, rasa puas dan lelah saat liburan akan selalu terkenang sampai nanti sudah tua. Dengan dalih begitu, maka tidak heran apabila selagi masih muda ada baiknya berjalan-jalanlah sejauh mungkin agar di masa tua kamu mempunyai cerita yang sangat bagus untuk cucumu kelak. Banyak yang bilang bahwa travelling merupakan investasi batin yang sangat bagus. Untuk itu aku melakukan travelling selagi masih muda.
Setelah berjalan-jalan ke Pacitan (yang belum aku ceritakan di blog) serta ke gunung Mahameru (lihat ceritanya untuk bagian 1 dan bagian 2), tampaknya rasa keinginanku untuk liburan belum juga pudar. Memang travelling selalu membuat rasa ketagihan di dalam diri muncul secara terus-menerus. Mau tidak mau aku harus memuaskan batin lagi agar rasa penasaranku tidak meronta-ronta dengan sadis. Akhirnya setelah mempertimbangkan beribu hal, maka aku memutuskan untuk traveling kembali ke Jogja, kota penuh kenangan. Memang, kota ini benar-benar sangat sukses menghipnotis para pengunjungnya untuk selalu datang kembali, lagi dan lagi. Kota dengan beribu wisata di dalamnya membuat para wisatawan tak cukup hanya satu hari saja untuk mengunjungi berbagai wisata di Jogja. Aku termasuk orang yang merasa demikian sehingga tak ada rasa bosan untuk kembali mengunjungi Jogja.
Di cerita travelling kali ini, aku akan mengunjungi sebuah tempat yang baru-baru ini sangat terkenal di kalangan wisatawan. Tempat wisata tersebut terkenal karena baru saja dibuat untuk tempat syuting tiga film Indonesia, yaitu Bumi Manusia, Habibie Ainun dan Sultan Agung. Setahuku tiga film itu baru saja melakukan syuting di tempat wisata ini. Berkat dijadikan tempat syuting film, tempat wisata ini sangat diminati oleh wisatawan sehingga banyak pengunjung yang berdatangan untuk sekadar hunting foto. Dengan begitu, maka rasa penasaranku untuk datang ke tempat wisata tersebut semakin tinggi. Tempat wisata ini bernama Gamplong studio alam yang terletak di desa wisata Gamplong.
Perjalanan Menuju ke Lokasi
Desa wisata Gamplong terletak di Dusun Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak sekitar 16 kilometer dari titik nol Yogyakarta, desa Gamplong tentu cukup jauh untuk ditempuh dari kota Jogja. Aku menggunakan kendaraan roda dua untuk menuju ke desa Gamplong. Bermodalkan google maps, aku pun pergi ke desa wisata Gamplong dari daerah UGM. Perlu waktu sekitar 40 menit waktu itu sehingga aku sampai di desa wisata Gamplong. Setelah sampai di tempat, aku pun sudah melihat benteng-benteng yang menjulang tinggi seperti pada masa kolonial. Dari tempat parkir, aku menuju ke tempat loket untuk masuk ke dalam.
Sampai di Lokasi
Tempatnya sudah ramai oleh pengunjung. Aku pun tampak antusias untuk segera masuk ke dalam. Di loket, aku hanya membayar seikhlasnya saja lalu membayar Rp.5.000 untuk permit card karena aku dan pacarku membawa kamera. Memang untuk memasuki desa wisata Gamplong apabila kamu membawa kamera maka kamu harus mempersiapkan uang sebesar Rp.5.000. Namun baru-baru ini akun instagram desa wisata Gamplong, @gamplong_studio memposting bahwa untuk permit card harus membayar sebesar Rp.10.000 per tanggal 01 Juli 2019. Setelah melalui berbagai administrasi, aku pun bergegas masuk ke dalam.
rumah gubug |
Begitu masuk kamu akan menemui pemandangan rumah-rumah gubug yang sangat unik sehingga membawamu kembali ke masa lampau. Rumah dengan arsitektur lama tersebut cukup memanjakan mataku sehingga tak heran aku mengambil beberapa foto di sini. Setelah puas dengan keadaan di rumah gubug, maka aku kembali melanjutkan perjalanan.
Rumah gubug pun ternyata hanya permulaan saja. Setelahnya kamu akan menemui perumahan kumuh yang membuat kamu terbawa suasana di dalamnya. Cuaca panas pun tidak menghalangiku untuk mengambil beberapa foto di sekitar perumahan kumuh karena tempatnya cukup instagramable.
Dokumentasi Pribadi |
Dokumentasi Pribadi |
Dokumentasi Pribadi |
Nah setelah puas menikmati perumahan kumuh, baru kamu akan dimanjakan oleh bangunan-bangunan bernuansa khas Eropa. Bangunan-bangunan di sekitar sini sangat bagus sekali dan dapat memanjakan mata kamu. Di sekitar bangunan sini juga terdapat beberapa warung yang menjajakan makanan dan minuman sehingga kamu tak perlu takut akan lapar dan haus. Selain itu, di sekitar sini juga ada mushola dan toilet. Bangunannya benar-benar membuatku sangat takjub, seperti berada di masa kolonial. Aku jadi menerka-nerka dimana tempat terjadinya syuting film Bumi Manusia. Apakah gedung ini merupakan perusahaan Wonokromo milik Tuan Herman Mellema? Apakah rumah dengan desain Tiongkok tersebut merupakan tempat plesiran milik babah Ah Tjong? Ah, terlalu banyak pertanyaan ketika berada di sini.
suasana di dalam desa wisata gamplong |
ada rel keretanya guys |
numpang narsis sis |
hanya untuk properti |
rumah merah yang di dalamnya terdapat warung |
Di sini pun terdapat kereta yang dapat kamu tumpangi. Namun aku tidak tahu apakah untuk naik kereta tersebut membayar atau tidak. Keretanya hanya berjalan satu jalur dan maju mundur saja seperti Syahrini.
penampakan kereta |
Puas sekali rasanya melakukan aktifitas hunting foto di sekitaran tempat ini. Gamplong studio merupakan studio alam yang dibangun oleh Hanung Bramantyo. Tempat ini juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata edukasi bagi para pengunjung sehingga tak hanya foto saja yang mereka dapatkan, melainkan pengetahuan. Rasanya sungguh senang bisa dapat mengunjungi tempat sebagus ini. Hanung tentu merupakan sutradara film terkemuka yang ada di Indonesia. Dengan studio yang ia miliki ini, maka ia telah menyumbangkan sesuatu yang baru dalam dunia wisata. Maju terus dunia perfilman dan dunia wisata di Indonesia!.
Harga Tiket Masuk
Permit card: Rp.10.000 per 01 Juli 2019
Bayar seikhlasnya: waktu itu aku membayar Rp.15.000
Parkir: Rp.3.000
Bawa uang lebih karena banyak jajanan di dalamnya.
Kamu dapat mengunjungi instagram @gamplong_studio untuk melihat spot-spot mana saja yang bagus dijadikan foto dan di upload di instagram.
0 Comments