Sore ini kota Atlas diselimuti oleh awan biru setengah hitam; tidak mendung, tetapi juga tidak begitu cerah. Maklum saja, memasuki bulan Desember cuaca kerap kali tak menentu, kadang hujan deras, kadang hanya sekadar gerimis, bahkan kadang cuaca cerah, tetapi tetap saja ada rintikan air dari atas. Hal ini membuat orang-orang yang ingin bepergian sering kali mengurungkan niat dan lebih memilih untuk tidur di kamar, termasuk diriku. Akan tetapi, sore ini aku ingin sekali hunting foto di sekitaran kota Semarang. Oleh sebab itu, maka akhirnya aku mengajak salah satu kawanku, Azmi, untuk mengambil foto.
Pada awalnya kami hanya sekadar ingin mengambil kota Semarang dari atas, tepatnya di daerah sekitaran Candi. Kira-kira beginilah penampakan foto yang berhasil aku abadikan.
Akan tetapi, tiba-tiba Azmi mengajakku untuk sekalian mencari makan di salah satu cafe yang berada di daerah situ, yaitu Nikos Living. Katanya, di situ bisa melihat pemandangan kota Semarang dari atas!
"Wah, mayan tuh makan sekalian cari konten buat blog" ucapku tanpa basa-basi.
Memang mau bagaimana lagi. Selama tahun ini pandemi tak kunjung henti. Otomatis, aku tidak bisa pergi jalan-jalan dan kekurangan konten untuk di-upload di blog. Yah, akhirnya aku memutuskan untuk cari-cari tempat unik yang berada di Semarang. Kebetulan, kali ini aku akan mengunjungi Nikos Living.
Lokasi Nikos Living
Bertempat di Jl. Singotoro No.14, Jomblang, Kec. Candisari, akses untuk ke cafe ini tidak begitu sulit. Jalanan yang harus dilalui cukup menanjak. Tidak beda jauh, sih, sama jalur-jalur kalau ke daerah belakang gedung wanita atau Jangli. Nanjaknya juga tidak terlalu parah. Yah, bisa dibilang semi-semi kayak mau ke basecamp pendakian gunung begitu, lah.
Meski begitu, aku tetap terkesima melihat pemandangan di sepanjang jalan. Pasalnya, aku bisa langsung melihat kota Semarang dari atas. Dari situ kelihatan banget, sih, lautnya. Terus yang paling kelihatan emang bangunan Java Mall sama hotel star Semarang. Selebihnya, pemandangan-pemandangan rumah yang berjejeran.
Sampai di Kos Living
Begitu sampai, aku cukup terkesima melihat pintu awal dari Nikos Living. Banyak sekali tanaman-tanaman yang menjalar di sekitaran pintu masuk sehingga terlihat segar dan hijau. Wih, dari tampilan awal saja sudah dimanjakan dengan pemandangan seperti ini.
|
Tampilan depan Nikos Living |
Kalau dari segi menu, sih, beraneka macam, ya. Ada makanan berat, ringan, minuman soda, teh, bahkan minuman bir. Dikarenakan aku memang tidak suka minum bir, maka aku memesan original tea saja alias es teh yang harganya Rp14.000. Hmm, memang beda nama sudah beda harga.
|
Samping kasir |
|
Mba-mba kasirnya |
Suasana Nikos Living
Suasananya benar-benar memanjakan banget, sih. Di sini cocok buat kamu yang mungkin sedang ingin menyelesaikan studi di perguruan tinggi atau bahkan wfh (work from home). Oh ya, Nikos Living ini sudah menerapkan protokol kesehatan, kok. Tatanan mejanya di atur supaya berjaga jarak, terus ada hand sanitizer di kasirnya. Tuh, bisa lihat kan hand sanitizernya di foto atas.
Di awal sudah dimanjakan dengan tanaman-tanaman hijau, eh ternyata, pas masuk areanya ditampilin pot-pot kecil yang makin membuat suasana segar! Di area luar sudah bisa melihat langsung pemandangan kota Semarang yang indah nan ciamik. Cocok banget kalau mau bersantai di sore hari menjelang malam. Kebetulan, aku kesininya juga sore hari, sekitar jam 5 an. Sayangnya, cuaca lagi tidak terlalu terang jadi tidak bisa melihat sunset secara langsung.
|
Sore hari |
|
Makan chicken teriyaki |
|
Bar |
|
Pemandangan Semarang malam hari dari Nikos Living |
|
Makin malam makin syahdu |
Tempatnya cocok banget buat cari-cari foto. Ya, lumayan puas, lah, buat kamu yang ingin cari angin segar di Semarang sambil menikmati pemandangan kota. Sayangnya, lagi masa pandemi kayak begini jadi jumlah meja dibatasin. Pas aku lihat di posting-an sebelum pandemi di Instagram @nikosliving, meja-meja masih banyak banget, beda sama yang sekarang.
Untuk masalah harga, sih, hitungannya tidak terlalu mahal. Aku makan chicken teriyaki sama original tea cuman habis sekitar Rp55.000. Ya, standar cafe-cafe lah.
Intinya, Nikos Living ini recommended banget, sih. Ibarat kata selebgram mah di sini kamu bisa dinner with a view. Tentu saja, cafe ini juga instagramable! Jadi, langsung saja sikat ke sini! Sekalian nambah-nambahin feed Instagram yang belum diperbarui, kan, karena jarang jalan-jalan karena corona.
Yasudah, sekian
review-ku kali ini. Seperti yang aku tuliskan di blog sebelumnya tentang
Loko Coffee, aku akan mencoba me-
review cafe-cafe hits di Semarang, kalau ada waktu hehehe.
0 Comments